Online Personal Branding

By Pritafw - 16.43

Media sosial bukanlah hal asing bagi masyarakat global. Hampir semua orang  yang saya kenal pasti memiliki setidaknya satu akun media sosial. Maka dari itu, masyarakat seharusnya dapat menggunakannya secara bijaksana agar tidak menimbulkan perselisihan. Dalam tulisan kali ini, saya akan mengulas penggunaan media sosial sebagai sarana untuk online personal branding. Apa itu online personal branding? Mengapa perlu melakukannya? Dan bagaimana melakukannya melalui media sosial?


Sumber: The Huffington Post
Branding bisa dideskripsikan dalam banyak hal. Dalam tulisan Richland Library, branding diartikan sebagai sebuah reputasi. Branding adalah sebuah proses membangun gambaran dengan hasil yang sama. Branding membantu anda mendefinisikan siapa anda, bagaimana anda, seberapa hebat anda, dan mengapa harus anda. Sementara itu, media sosial dideskripsikan sebagai media digital dimana orang-orang saling terkoneksi, berkomunikasi, dan berinteraksi satu sama lain. Lalu, mengapa online personal branding perlu dilakukan?

Bagi seorang peneliti, personal branding adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tidak ada seorang pun yang akan mengetahui tentang hasil penelitian anda, kecuali anda membagi informasi kepada orang lain. Tidak hanya bagi peneliti, tetapi juga bagi para pencari kerja, personal branding dapat dilakukan untuk mempromosikan diri sendiri (Mutum 2011, 1). Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan personal branding secara online. Pertama, buatlah halaman profil online. Tuliskan detail kontak, penelitian yang diminati, dan publikasi. Kedua, promosikan hasil penelitian anda secara online. Misalnya, buatlah website yang mendukung pembagian buku atau hasil penelitian anda. Hal ini akan mempermudah orang lain untuk mengakses hasil penelitian anda sehingga akan lebih mudah untuk dikutip dalam jurnal atau artikel lain. Ketiga, buatlah blog untuk membagi pemikiran dan penelitian anda. Adanya blog akan mempermudah anda untuk menerima komentar dan umpan balik.

Ada beberapa tips yang dituliskan Mutum (2011, 7) untuk menarik minat banyak orang terhadap blog kita. Pertama, buatlah blog yang cukup interaktif. Jangan hanya memanfaatkannya sebagai wadah membagi informasi, tetapi juga lakukan interaksi atau percakapan dengan yang lain. Kedua, lakukan publikasi untuk menarik pengunjung ke blog anda. Buatlah orang lain menyadari adanya blog anda. Misalnya, dengan menambahkan URL blog ke penutup email, tayangkan di sosial media yang anda miliki, atau tuliskan di kartu nama anda. Ketiga, perhatikan panjang tulisan anda di blog. Mutum (2011, 7) menyarankan panjangnya tulisan di blog sekitar 250-1000 kata saja. Keempat, hubungkan dengan blog yang lain. Carilah blogger lain dengan minat yang sama, tinggalkan komentar di postingan mereka. Kelima, hubungkan dengan sosial media setiap kali anda memposting sesuatu di blog. Keenam, pilihlah desain template dan warna untuk blog anda yang mana setiap orang bisa membaca tulisannya dengan mudah. Sertakan pula gambar yang menarik dalam postingan anda. Ketujuh, jangan terlalu sering menggunakan bahasa formal dalam blog. Hal tersebut akan membuat pembaca cepat merasa bosan.

Tidak hanya melalui tulisan, personal branding juga bisa dilakukan melalui foto. Kali ini, media sosial Instagram memiliki peran paling besar. Instagram telah diluncurkan sejak tahun 2010. Saat ini Instagram tercatat telah memiliki 90 juta pengguna aktif dan rata-rata terdapat 40 juta foto baru di setiap harinya (Forbes 2013 dalam Lindahl dan Ohlund 2013, 7). Instagram berperan dalam personal branding melalui kreasi identitas yang dapat dilihat dalam foto-foto yang ada pada akun seseorang. Menurut Blumer (1969 dalam Lindahl dan Ohlund 2013, 8), sebagian besar yang diposting orang di Instagram lebih memiliki arti sosial dibandingan fungsional. Jadi, ketika seseorang mengunggah sebuah foto di Instagram ada interaksi simbolik berperan di sana. Persepsi yang dibentuk oleh orang lain kemudian akan menjadi tolak ukur dari keberhasilan personal branding itu sendiri. Apabila yang diunggah mampu secara efektif mengontrol dan mempengaruhi bagaimana orang lain melihat dan menilai, maka personal branding yang dilakukan melalui foto tersebut dianggap berhasil. Personal branding semacam ini penting dilakukan oleh sebuah perusahaan. Dalam hal ini, foto memiliki peran persuasif terhadap pelanggan. Hal ini juga bisa menjadi salah satu cara mereka untuk memahami pelanggannya sehingga mereka dapat menentukan target pasar.

Kesimpulannya, online personal branding ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan diri. Untuk mendapatkan personal branding yang baik, anda sangat perlu memperhatikan perilaku yang profesional di jejaring sosial anda. Jangan takut melakukan publikasi via internet. Beberapa orang berpikir bahwa seseorang mungkin saja mencuri ide atau hasil kerja mereka. Hal ini memang sangat mungkin terjadi. Namun, mempromosikan diri melalui internet juga penting untuk kesuksesan karir jangka panjang, terutama di era digital ini.

Satu hal juga yang perlu dicatat sebelum melakukan personal branding:
Be it before you say it. Know who you are, be who you are, say who you are.

*tips tambahan: Mau tahu apa yang kira-kira orang temukan tentang kamu di internet? Coba deh googling namamu sendiri.

Referensi:
Lindahl, Gustav dan Ohlund, Mimi. 2013. Personal Branding Through Imagification in Social Media: Identity Creation and Alteration Through Images. Stockholm: Stockholm University of Business.
Mutum, Dilip S. 2011. Social Media for Researchers and Online Personal Branding. Conventry: Wolfson Researh Exchange.
Richland Library. Personal Branding for Your Job Search. Columbia: Richlandlibrary.com
The Huffington Post. 2016. You Should Be Building Your Personal Brand [online] dalam [dapat diakses di http://www.huffingtonpost.com/cheyenne-bostock/you-should-be-building-yo_b_11531022.html [diakses pada 29 November 2016].

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar